Social wellbeing mantan narapidana

Muayyad Abrori, Nor (2019) Social wellbeing mantan narapidana. Sarjana thesis, UMK.

[thumbnail of Halaman Judul]
Preview
Text (Halaman Judul)
Hal. Judul.pdf - Published Version

Download (1MB) | Preview
[thumbnail of Bab 1]
Preview
Text (Bab 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (854kB) | Preview
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (588kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 3] Text (Bab 3)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 4] Text (Bab 4)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (191kB) | Request a copy
[thumbnail of daftar Pustaka]
Preview
Text (daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (174kB) | Preview

Abstrak

Social wellbeing merupakan salah satu hal yang diperlukan oleh tiap-tiap individu. Mantan narapidana merupakan individu yang seringkali mendapatkan permasalahan sosia. Dari stigma negatif sampai penolakan. Apakah mantan narapidana mampu mendapatkan social wellbeing. Maka dari hal tersebut peneliti ingin mencari tahu bagaimana social wellbeing mantan narapidana. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif fenomenologi. Pengumpulan data yang dilakukan adalah observasi dan wawancara. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 orang, keduanya berjenis kelamin laki-laki, yang pada masa lalunya pernah mendapatkan hukuman karena kasus kriminal. Setelah mendapatkan data. Peneliti mereduksi data tersebut secara mendalam dengan teori social wellbeing. Sebagai hasilnya, pada aspek pertama penerimaan sosial subjek I mengaku masih mau berhubungan secara sosial dengan para individu di sekitarnya, akan tetapi hanya bersosialisasi dengan individu-individu yang menurut penilaiannya sudah akrab saja. Berbeda dengan subjek II yang mampu berhubungan dengan masyarakat secara lebih luas dan berinteraksi dengan siapapun. Masing-masing kedua subjek dalam aspek kedua aktualisasi sosial merasa memiliki potensi dan dukungan positif dari masyarakat. Pada aspek ketiga kontribusi sosial menunjukkan adanya kepuasan diri pada kedua subjek setelah mampu melakukan hal yang bermanfaat meskipun sebagaima ntan narapidana.Selanjutnya aspek keempat terdapat perbedaan kualitas integrasi dari para subjek. Pada subjek I merasa sangat cemas bila berhubungan dengan masyarakat secara luas karena pernah mendapati pengalaman kurang menyenangkan dari salah seorang warga karena statusnya sebagai seorang mantan narapidana. Berbeda dengan subjek II yang sudah mampu bersosialisasi secaraluaspadasetiapmasyarakattanpaada rasa cemasataupun canggung. Hanya saja sebagai seorang mantan narapidana subjek II juga menjaga citra dirinya agar tetap merasa nyaman dan aman. Pada aspek kelima koherensi sosial subjek I merasa cemas dan rendah diri akan masa depannya karena sebagai seorang mantan narapidana. Berbeda dengans ubjek II yang mampu merasa percaya diri dan optimisakan masa mendatang meskipun dirinya menyandang status mantan narapidana.

Item Type: Skripsi/ Thesis (Sarjana)
Dosen Pembimbing: Dr. Moch. Widjanarko Trubus Raharjo, S. Psi., M.Si
Kata Kunci: Social wellbeing, Mantan narapidana
Subjects: Filsafat. Psikologi. Agama > Psikologi
Filsafat. Psikologi. Agama > Psikologi > Psikologi terapan
Program Studi: Fakultas Psikologi > Ilmu Psikologi (S1)
Depositing User: Mr Firman Al Mubaroq
Date Deposited: 14 Dec 2020 05:07
Last Modified: 14 Dec 2020 05:07
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/12954

Actions (login required)

View Item View Item