Meningkatkan motivasi sekolah anak broken home melalui konseling behavioristik teknik reinforcement

Setiawan, Wawan Heri (2020) Meningkatkan motivasi sekolah anak broken home melalui konseling behavioristik teknik reinforcement. Sarjana thesis, UMK.

[thumbnail of Halaman Depan]
Preview
Text (Halaman Depan)
HALAMAN JUDUL.pdf - Published Version

Download (371kB) | Preview
[thumbnail of Bab 1]
Preview
Text (Bab 1)
BAB I.pdf - Published Version

Download (136kB) | Preview
[thumbnail of Bab 2] Text (Bab 2)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (194kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 3] Text (Bab 3)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (227kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 4] Text (Bab 4)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (304kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab 5] Text (Bab 5)
BAB V.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (44kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (46kB) | Preview
[thumbnail of Lampiran] Text (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (410kB) | Request a copy

Abstrak

Tujuan penelitian sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang menyebabkan motivasi bersekolah yang rendah pada anak dari keluarga broken home di desa Purwokerto Kayen Pati. 2. Mendeskripsikan pelaksanaan layanan konseling behavioral dengan teknik reinforcement untuk mengatasi motivasi bersekolah yang rendah pada anak dari keluarga broken home di desa Purwokerto Kayen Pati. Motivasi bersekolah yang rendah adalah rendahnya semangat anak dari keluarga broken home untuk melakukan aktivitas belajar di sekolah sehingga anak mengacuhkan atau mengabaikan tata tertib, dan prestasi belajarnya. Pendekatan behavioristik adalah salah satu pendekatan untuk memahami perilaku individu untuk perubahan tingkah laku melalui proses belajar. Reinforcement merupakan penguatan umpan balik yang diberikan konselor sebagai suatu bentuk penghargaan untuk memperkuat perilaku yang diinginkan dan memberikan hukuman/menekan perilaku yang tidak diinginkan. Pendekatan penelitian dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian merupakan dua anak yang berasal dari keluarga broken home. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: wawancara, observasi dan home visit. Teknik analisis data menggunakan induksi sistem bacon. Faktor penyebab rendahnya motivasi sekolah pada konseli I yaitu penerimaan diri konseli terhadap perceraian yang dilakukan oleh orangtuanya. Perilaku konseli di rumah semenjak percerian tersebut yaitu selalu pulang larut malam, tidak pernah belajar, sering membolos, dan berkelahi jika ada yang menyinggung perceraian kedua orangtua konseli. Rendahnya motivasi sekolah pada konseli II adalah konseli merasa tidak semangat untuk sekolah karena perceraian kedua orangtuanya, terlebih konseli merasa stress terhadap perilaku kasar salah satu orangtuanya saat dulu sebelum bercerai. Setelah pelaksanaan konseling konseli mulai menemukan semangatnya kembali untuk sekolah. Terlebih konseli memang memiliki bakat dalam menulis, sehingga dengan sekolah dan belajar kembali, konseli memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat dan potensinya dalam menulis. Pelaksanaan konseling behavioral teknik reinforcement dilakukan dalam tiga tatap muka terhadap kedua konseli. Konseling behavioral teknik reinforcement yang dilakukan peneliti diawali dengan tahap assesment. Pada tahap ini peneliti melakukan eksplorasi permasalahan awal pada konseli melalui pengumpulan data yang dikumpulkan peneliti melalui wawancara terhadap guru, wali kelas, orangtua konseli, dan konseli sendiri. Kemudian setelah didapatkan informasi yang cukup mengenai perilaku konseli, peneliti merumuskan program pemberian bantuan kepada para konseli. Setelah peneliti dan konseli menemukan kesepakatan dalam goal setting, peneliti melakukan pertemuan dengan konseli untuk melakukan proses konseling. Dan hasilnya konseli mampu menerima dirinya adalah seorang anak dari keluarga broken home. Konseli mulai mengalami peningkatan motivasi sekolah dengan tidak memerdulikan segala komentar orang lain terhadap kondisi keluarga, terutama ibu konseli. Saran yang disampaikan peneliti pada pihak terkait penelitian ini sebagai berikut: 1. Konseli hendaknya menjadi pribadi yang kuat dalam menghadapi kenyataan serta memiliki tingkat resielensi yang baik dalam menghadapi masalah dalam hidup. 2. Orangtua: Orangtua atau wali hendaknya memberikan perhatian yang penuh pada anak meski tidak lagi bersama dengan pasangan hidupnya dulu setelah bercerai, agar anak memiliki tumbuh kembang yang optimal. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan kajian penelitian yang lebih luas lagi terhadap dinamika keluarga broken home, karena tidak hanya sebatas masalah motivasi sekolah yang dialami oleh anak dari keluarga broken home.

Item Type: Skripsi/ Thesis (Sarjana)
Dosen Pembimbing: Drs. Sucipto, M.Pd., Kons. Drs. Arista Kiswantoro, M.Pd.
Kata Kunci: Motivasi Sekolah, Broken Home, Behavioristik Teknik Reinforcement
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan
Pendidikan > Aspek-aspek khusus pendidikan
Program Studi: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Bimbingan & Konseling
Depositing User: Mr Firman Al Mubaroq
Date Deposited: 14 Apr 2021 19:54
Last Modified: 14 Apr 2021 19:54
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/13572

Actions (login required)

View Item View Item