istiyana, Medelia mitha alfin (2021) Penyelesaian kasus pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh debt collector melalui mediasi penal (praktik di wilayah hukum polres kudus). Sarjana thesis, UMK.
Text (Hal Depan)
1. HLM COVER.pdf - Accepted Version Download (517kB) |
|
Text (Bab 1)
2. BAB I.pdf - Accepted Version Download (518kB) |
|
Text (Bab 2)
3. BAB II.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (518kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 3Bab 1)
4. BAB III.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (518kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 4)
5. BAB IV.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (519kB) | Request a copy |
|
Text (Bab 5)
6. BAB V.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (518kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf - Accepted Version Download (518kB) |
Abstrak
Skripsi yang berjudul “PENYELESAIAN KASUS PEMERASAN DAN ANCAMAN YANG DILAKUKAN OLEH DEBT COLLECTOR MELALUI MEDIASI PENAL (PRAKTIK DI WILAYAH HUKUM POLRES KUDUS)” ini secara umum bertujuan untuk mengetahui dan memahami tujuan diadakannya pelaksanaan mediasi penal dan praktik penyelesaian dengan mediasi penal di Polres Kudus pada tindak pidana pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh debt collector. Perusahaan leasing dalam mengatasi kredit macet yang dilakukan para lessee (nasabah) menggunakan pihak ketiga yang biasa disebut debt collector. Debt collector dianggap lebih efektif untuk mendapatkan pengembalian tunggakan kredit dengan lebih cepat. Debt collector kerap melakukan perbuatan yang menyimpang dari peraturan hukum yang dikategorikan sebagai tindak pidana yang tercantum dalam Pasal 368 KUHP. Namun dalam praktiknya cenderung diselesaikan melalui upaya non penal yaitu dengan mediasi penal. Pendekatan penelitian pada kasus pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh debt collector ini adalah yuridis sosiologis. Pendekatan yuridis sosiologis dikarenakan menganalisis penyelesaian kasus pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh debt collector melalui mediasi penal dengan mempelajari melalui peraturan perundang-undangan juga diteliti bagaimana proses yang terjadi di lapangan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder sedangkan analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa dalam proses penyelesaian kasus pemerasan dan ancaman yang dilakukan oleh debt collector ini dapat diselesaikan secara upaya penal/litigasi atau non penal/non litigasi. Upaya non penal adalah salah satu betuk penyelesaian perkara di luar pengadilan yaitu mediasi penal. Penyelesaian perkara melalui mediasi penal dengan restorative model cenderung dipilih karena Pertama, untuk menciptakan rasa keadilan terhadap para pihak yaitu antara pihak nasabah (lessee), leasing dan debt collector; Kedua, pelaksanaan mediasi penal dianggap lebih efektif dikarenakan memberikan win-win solution karena para pihak sebenarnya hanya ingin agar kerugiannya diganti daripada harus berperkara di pengadilan, Ketiga, biaya yang murah dan meningkatkan penyelesaian perkara. Praktik penyelesaian yang dilakukan yaitu mempertemukan para pihak yang bersepakat mengutamakan penyelesaian mediasi penal, melakukan negosiasi antara nasabah, debt collector, leasing terhadap pengembalian kendaraan dan penulanasan kredit macet, dan mencabut laporan dari Kepolisian.
Item Type: | Skripsi/ Thesis (Sarjana) |
---|---|
Dosen Pembimbing: | Pembimbing 1 Dr. Hidayatullah, S.H, M.Hum Pembimbing 2 Dr. Iskandar Wibawa, S.H, M.H |
Kata Kunci: | Pemerasan dan Ancaman, Debt collector, Mediasi Penal. |
Subjects: | Hukum |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mr Firman Al Mubaroq |
Date Deposited: | 20 Oct 2021 23:14 |
Last Modified: | 20 Oct 2021 23:14 |
URI: | http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/15728 |
Actions (login required)
View Item |