Profil Pondok Pesantren (Studi Pendahuluan Gender dalam Lingkungan Ma’had di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus)

Masfuah, Siti and Hidayati, Richma and Sucipto, Sucipto and Wisuda, Nova Laili (2020) Profil Pondok Pesantren (Studi Pendahuluan Gender dalam Lingkungan Ma’had di Kecamatan Kota Kabupaten Kudus). [Experiment]

[thumbnail of Artikel]
Preview
Text (Artikel)
artikel gusjigang.pdf - Accepted Version

Download (252kB) | Preview

Abstrak

Dewasa ini, banyak sekali pondok pesantren yang menerapkan sistem ma’had. Sistem tersebut harus menerapkan peraturan yang berkaitan dengan pengelolaan, kurikulum pendidikan, dan pola asuh yang berbeda dengan pondok pesantren lainnya karena para santri terikat dengan instansi di luar pondok pesantren tersebut. Selain itu, pemikiran, pandangan maupuan pengelolaan pondok pesantren terkadang menimbulkan bias gender. Sebelum dibahas lebih mendalam tentang gender, diperlukan pengetahuan tentang profil pengelolaan ma’had di kabupaten Kudus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil santri, sistem pendidikan, dan manajemen waktu pada pondok pesantren dengan sistem ma’had di kecamatan Kota dan mengetahui pandangan pengasuh mengenai bias gender dalam perspektif islam. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survey yang dibagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan, pengumpulan data, analisis data dan evaluasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karena untuk mengetahui profil santri, pengelolaan sistem pendidikan, sarana dan prasarana pondok serta pola asuh harus sesuai dengan butir-butir rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. Hasil penelitian menunjukkan pola pendidikan ma’had merupakan pendidikan non formal, dan ini dijadikan dasar oleh ma’had Arafah yang memberikan kesempatan kepada santrinya untuk mondok dan tetap mengenyam pendidikan formal di madrasah yang letaknya tidak jauh dari ma’had Arafah. Ma’had ini terdiri atas ruang tidur bersama, kamar mandi, aula, halaman dan dapur. Saat mengaji Kitab Kuning, metode yang digunakan yaitu metode sorogan yang merupakan metode yang ditempuh dengan cara ustad menyampaikan pelajaran kepada santri secara individual. Selain itu, metode yang digunakan yaitu metode Wetonan atau metode Bandungan, yaitu pengajaran dengan cara Ustadz/Kyai membaca, menerjemahkan, menjelaskan, dan mengulas kitab/buku keislaman dalam bahasa Arab, sedangkan santri mendengarkannya. Setiap hari Jumat siswa diwajibkan berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Arab, hal ini disebut metode Muhawarah. Luaran penelitian ini berupa artikel yang akan dimasukkan dalam bentuk artikel dalam jurnal Gusjigang.

Item Type: Experiment
Kata Kunci: Gender, Ma’had, Pengelolaan, Pesantren
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan
Program Studi: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Depositing User: Mr Firman Al Mubaroq
Date Deposited: 14 Nov 2021 21:44
Last Modified: 14 Nov 2021 21:47
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/15917

Actions (login required)

View Item View Item