PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI KETIDAKDISIPLINAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH KELAS VII SMP NEGERI 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KASIANDI , DIDI (2013) PENERAPAN MODEL KONSELING BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI KETIDAKDISIPLINAN SISWA TERHADAP TATA TERTIB SEKOLAH KELAS VII SMP NEGERI 2 BAE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013. Update Test thesis, Universitas Muria Kudus.

[thumbnail of HAL JUDUL]
Preview
PDF (HAL JUDUL)
halaman_depan.pdf - Accepted Version

Download (400kB)
[thumbnail of BAB I] PDF (BAB I)
BAB_I.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (118kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB II] PDF (BAB II)
BAB_II.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (196kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB III] PDF (BAB III)
BAB_III.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (170kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB IV] PDF (BAB IV)
BAB_IV.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (261kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB V] PDF (BAB V)
BAB_V.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (115kB) | Request a copy
[thumbnail of BAB VI] PDF (BAB VI)
BAB_VI.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (73kB) | Request a copy
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA]
Preview
PDF (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR_PUSTAKA.pdf - Accepted Version

Download (67kB)
[thumbnail of LAMPIRAN] PDF (LAMPIRAN)
lampiran.pdf - Accepted Version
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy

Abstrak

Kedisiplinan terhadap tata tertib sekolah diperlukan murid untuk belajar, dan para pendidik diharapkan bisa memelihara kedisiplinan sekolah yang baik sesuai dengan tata tertib yang ditentukan oleh masing-masing sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara peneliti dengan ibu Marni guru pembimbing kelas VII, ada tiga siswa yang sering melanggar tata tertib disekolah SMP Negeri 2 Bae Kudus yaitu sering terlambat masuk sekolah, sering ketiduran ketika KBM sedang berlangsung dan sering mengganggu temannya ketika KBM sedang berlangsung. Oleh karena itu diperlukan bantuan kepada ketiga siswa tersebut dengan menggunakan layanan konseling individu,dengan model konseling Behavior. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diteliti dirumuskan: “Apakah dengan penerapan model konseling Behavioristik dapat mengatasi siswa yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah pada kelas VII SMP Negeri 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013?”, Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendiskripsikan tentang faktor penyebab ketidakdisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah di kelas VII SMP Negeri 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013, 2. Untuk membantu mengentaskan permasalahan siswa yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah pada kelas VII SMP Negeri 2 Bae Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013, Kegunaan penelitian; 1. Kegunaan teoritis : Hasil penelitian ini dapat memperluas dan memperdalam pengetahuan bagi para konselor, guru atau pihak yang terkait tentang peranan model konseling Behavioristik untuk mengatasi ketidakdisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. 2. Kegunaan praktisnya 1. Kepala sekolah ; Untuk menentukan kebijakan dalam rangka meningkatkan kedisiplinan siswa terhadap tata tertib sekolah. 2. Guru pembimbing ; Sebagai acuan dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling yang efektif terhadap siswa sehingga dapat menangani siswa yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah. 3. Wali kelas ; Untuk membantu mengatasi siswa yang tidak disiplin pada kelas VII SMP Negeri 2 Bae Kudus. 4. Siswa ; Agar siswa dapat berdisiplin diri terhadap tata tertib sekolah serta mengetahui dampak negatif dari ketidakdisiplinan diri terhadap tata tertib sekolah. Penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan subjek penelitian tiga siswa yang tidak disiplin terhadap tata tertib sekolah yaitu WA, RA, RNS. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dokumentasi, dan kunjungan rumah. Berdasarkan pembahasan dan analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Konseli I (WA), a.Penyebab (WA) sering terlambat masuk sekolah, a) Faktor Internal : (WA) sering keluar malam untuk bermain dengan temannya dan menonton TV hingga larut malam, b) Faktor Eksternal: (WA) merasa kesepian karena kesibukan keluarganya dan (WA) merasa kurang diperhatikan sehingga (WA) sering keluar bermain dengan teman-temannya. b) Dari hasil pelaksanaan layanan konseling individu dengan menggunakan model konseling behavior, maka dapat menghasilkan kesepakatan perjanjian atau kontrak terhadap (WA) serta perubahan tingkah laku pada diri (WA) sehingga (WA) tidak sering terlambat masuk sekolah serta tidak sering keluar untuk bermain dan menonton TV hingga larut malam, yang mengakibatkan (WA) sering bangun kesiangan dan terlambat masuk sekolah. 2. Konseli II (RA), a. Penyebab (RA) sering ketiduran dikelas pada waktu KBM sedang berlangsung: a) Faktor Internal : Ketika malam hari (RA) sering bermain Playstation hingga larut malam, b) Faktor Eksternal : (RA) sering disibukkan dengan urusan keluarganya termasuk mengurusi adiknya setiap pagi dan (RA) kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya dalam hal belajar. b) Dari hasil pelaksanaan layanan konseling individu yang menggunakan model konseling behavior, maka dapat menghasilkan kesepakatan perjanjian atau kontrak terhadap (RA) serta perubahan tingkah laku pada diri (RA) sehingga (RA) tidak pernah ketiduran lagi pada waktu KBM sedang berlangsung dikelas. 3. Konseli III (RNS) a. Penyebab (RNS) sering menggangu temannya pada waktu KBM sedang berlangsung dikelas: a) Faktor Internal : RNS merasa ngantuk apabila mengikuti pelajaran dengan tidak mengganggu/mengajak bercanda temannya. Faktor Eksternal : Kurangnya ketegasan dari kedua orangtua dalam mendidik (RNS), sehingga (RNS) merasa sikapnya selama ini adalah sudah baik dan benar serta Kurangnya perhatian dari kedua orangtua (RNS). b) Hasil dari pelaksanaan konseling behavior maka dapat menghasilkan kesepakatan perjanjian atau kontrak terhadap (RNS) serta perubahan tingkah laku pada diri (RNS) sehingga (RNS) tidak mengganggu temannya lagi pada waktu KBM sedang berlangsung dikelas. Berdasarkan kesimpulan di atas peneliti mengajukan saran Kepada 1. Kepala sekolah: Kepala sekolah hendaknya memberikan sarana dan prasarana untuk menunjang setiap guru pembimbing, wali kelas dan guru mata pelajaran di dalam tercapainya proses pembelajaran disekolah dengan baik, 2. Guru pembimbing : Guru pembimbing hendaknya mempunyai sifat yang professional dan memanfaatkan kesempatan untuk membina dan membimbing siswa dalam memahami tata tertib sekolah, mencari dan menemukan gagasan baru untuk mendukung terciptanya lingkungan sekolah yang tertib, KBM yang disiplin serta mampu menjadi tauladan dalam menjaga ketertiban dan kedisiplinan didalam KBM dikelas. 3. Wali kelas : Wali kelas hendaknya lebih dini dalam memberikan informasi kepada guru pembimbing ketika menemukan siswa yang mengalami indikasi-indikasi masalah didalam proses pembelajaran disekolah sehingga permasalahan siswa lebih cepat ditangani oleh pihak guru pembimbing, 4. Siswa : Siswa hendaknya memahami dan melaksanakan tata tertib sekolah.

Item Type: Skripsi/ Thesis (Update Test)
Dosen Pembimbing: Pembimbing I dan II: Dra.Hj.Sutarti,SE,MM dan Drs.Arista Kiswantoro.
Kata Kunci: Kata Kunci : Penerapan Konseling Behavioristik ; Ketidakdisiplinan Siswa Terhadap Tata Tertib Sekolah.
Subjects: Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan > Konsultas dan konseling pendidikan
Program Studi: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Bimbingan & Konseling
Depositing User: Ririn Mela Safitri
Date Deposited: 24 Jul 2013 04:04
Last Modified: 24 Jul 2013 04:04
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/1621

Actions (login required)

View Item View Item