Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo Dancing Dan Pelayanan Konseling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains (Penelitian Tindakan Kelas Di Sekolah Dasar Negeri Gugus Melati Pati)

Sumarwiyah, - and Ratnasari, Yuni (2013) Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Bamboo Dancing Dan Pelayanan Konseling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sains (Penelitian Tindakan Kelas Di Sekolah Dasar Negeri Gugus Melati Pati). [Experiment]

[thumbnail of HAL SAMPUL]
Preview
PDF (HAL SAMPUL)
HAL_DEPAN.pdf - Accepted Version

Download (72kB)
[thumbnail of BAB I]
Preview
PDF (BAB I)
BAB_I.pdf - Accepted Version

Download (38kB)
[thumbnail of BAB II]
Preview
PDF (BAB II)
BAB_II.pdf - Accepted Version

Download (59kB)
[thumbnail of BAB III]
Preview
PDF (BAB III)
BAB_III.pdf - Accepted Version

Download (48kB)
[thumbnail of BAB IV]
Preview
PDF (BAB IV)
BAB_IV.pdf - Accepted Version

Download (3MB)
[thumbnail of BAB V]
Preview
PDF (BAB V)
BAB_V.pdf - Accepted Version

Download (57kB)

Abstrak

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, kondisi pembelajaran Sains siswa kelas IV di SDN 1 Wedarijaksa dan SDN 2 Panggungroyom masil memiliki banyak permasalahn yang muncul dalam pembelajaran. Sekolah tersebut masih banyak menerapkan model pembelajaran dengan menggunakan metode konvesional yaitu dengan metode ceramah. Siswa tidak fokus dalam menerima materi, sehingga pada saat diberikan soal-soal ulangan harian, siswa kurang memahami pertanyaan. Siswa cenderung pasif dan tidak memiliki keberanian untuk bertanya mengenai materi yang belum dipahami. Siswa masih suka ngomong sendiri saat guru menjelaskan, siswa hanya mendengar dan menyimak, tanpa dilibatkan dengan pengalaman langsung. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan kognitif dan afektif siswa sangat rendah. Hasil pengamatan atau observasi awal juga membuktikan bahwa ketika pembelajaran Sains berlangsung, siswa terlihat malas-malasan, bermain sendiri dan kurang bersemangat. Rumusan masalah penelitian ini adalah a) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa? b) Apakah model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing dapat meningkatkan kemampuan afektif siswa? c) Apakah siswa memiliki masalah sebelum diberikan model pembelajaran bamboo dancing? d) Apakah setelah diberikan model pembelajaran bamboo dancing siswa masih menghadapi masalah dalam belajar? Model pembelajaran kooperatif tipe Bamboo Dancing adalah model pembelajaran tari bambu. Teknik ini diberi nama tari bambu, karena siswa berjajar dan saling berhadapan dengan model yang mirip seperti dua potong bambu yang digunakan dalam tari bambu Filipina yang juga populer di beberapa daerah di Indonesia. Dengan menggunakan model kooperatif tipe bamboo dancing diharapkan terjadi pemerataan informasi atau topik yang diketahui oleh siswa. Model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing tentunya sangat bermanfaat guna pembelajaran di kelas agar lebih variatif sehingga tidak membosankan siswa. Konseling merupakan layanan yang diselenggarakan oleh seorang konselor kepada klein yang bermasalah dalam rangka mengentaskan masalah dalam suasana tatap muka, dilaksanakan interaksi langsung anatara klien dan konselor yang membahas berbagai hal tentang masalah yang dialami klien. Pembahasan tersebut bersifat mendalam menyentuh hal-hal yang penting tentang diri klien ( bahkan sangat penting, boleh jadi menyangkut rahasia pribadi klien), bersifat meluas meliputi berbagai sisi yang menyangkut permasalahan klien, namun juga bersifat spesifik menuju kearah pengentasan masalah. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Juni 2013 dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 1 Wedarijaksa dan SDN 2 Panggungroyom Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati. Jenis penelitian PTK dengan dua siklus, setiap siklus satu pertemuan. Tehnik pengumpulan data dengan metode observasi, wawancara, dokumentasi dan tes. Keberhasilan penelitian ini terlihat dari persentase aktivitas peneliti pada siklus I di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 68,42% dan di SDN 2 Panggungroyom sebesar 72,37%. Hasil persentasi aktivitas peneliti Siklus II di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 76,32% dan SDN 2 Panggungroyom sebesar 80,26% dengan kriteria sangat baik. Skor rata-rata aktivitas siswa pada siklus I di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 1,87 dan SDN 2 Panggungroyom sebesar 2,3 dengan kriteria cukup baik. Hasil skor rata-rata siklus II di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 1,94 dengan kriteri cukup baik. Skor rata-rata di SDN 2 Panggungroyom sebesar 2,58 dengan kriteria baik. Persentase ketuntasan belajar klasikal siswa pada siklus I di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 43,12% dengan nilai kelas rata-rata sebesar 57,79, sedangkan di SDN 2 Panggungroyom sebesar 71,87 % dengan nilai rata-rata 71,56. Hasil belajar tersebut meningkat dalam siklus II, dengan persentase ketuntasan belajar klasikal siswa di SDN 1 Wedarijaksa sebesar 90,62% dengan nilai rata-rata 79,69, sedangkan di SDN 2 Panggungroyom sebesar 93,75% dengan nilai rata-rata 82,34. Hasil pada siklus I ke siklus II mengalami perubahan yang lebih baik. Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran tipe bamboo dancing telah berhasil dilaksanakan mengakibatkan hasil belajar siswa meningkat. Permasalahan yang muncul dari siswa bermasalah dalam belajar telah diberikan layanan konseling dengan dua jenis layanan yaitu individu dan kelompok. Layanan individu untuk menyelesaikan masalah secara individu dan rahasia. Layanan kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya dengan permainan agar anak-anak senang. Dengan layanan tersebut diadapatkan hasil permasalahan siswa dapat teridentifikasi dan diberikan solusinya. Penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing dapat dijadikan sebagai salah satu referensi untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, kondusif, serta menyenangkan khususnya dalam pembelajaran sains materi Hubungan Sumber Daya Alam dengan Lingkungan. Guru lebih aktif dalam membimbing siswa dalam diskusi dan mempresentasikan hasilnya, melatih siswa lebih berani dan percaya diri serta memiliki semangat belajar yang tinggi. Peneliti berharap adanya penelitian lebih lanjut dengan model pembelajaran kooperatif tipe bamboo dancing untuk materi dan sekolah yang berbeda tentunya dengan kondisi dan situasi yang berbeda.

Item Type: Experiment
Kata Kunci: Model Pembelajaran Kooperatif, Bamboo Dancing, Pelayanan Konseling, Hasil Belajar
Subjects: Pendidikan > Pendidikan (Umum)
Program Studi: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Depositing User: Mr Firman Al Mubaroq
Date Deposited: 24 Dec 2013 01:57
Last Modified: 24 Dec 2013 01:57
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/1794

Actions (login required)

View Item View Item