Analisis yuridis penjualan harta wakaf yang tidak produktif berdasarkan undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf (studi kasus di masjid jami’ golantepus)

Naskan, Naskan (2023) Analisis yuridis penjualan harta wakaf yang tidak produktif berdasarkan undang-undang nomor 41 tahun 2004 tentang wakaf (studi kasus di masjid jami’ golantepus). Master thesis, universitas muria kudus.

[thumbnail of Hal.Judul]
Preview
Text (Hal.Judul)
HALAMAN JUDUL.pdf - Published Version

Download (972kB) | Preview
[thumbnail of Bab I]
Preview
Text (Bab I)
BAB I.pdf - Published Version

Download (411kB) | Preview
[thumbnail of Bab II] Text (Bab II)
BAB II.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (404kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab III] Text (Bab III)
BAB III.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (555kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab IV] Text (Bab IV)
BAB IV.pdf - Published Version
Restricted to Registered users only

Download (376kB) | Request a copy
[thumbnail of Daftar Pustaka]
Preview
Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf - Published Version

Download (500kB) | Preview

Abstrak

Penjualan barang wakaf yang sudah tidak produktif banyak sekali dilakukan oleh masyarakat di indonesia terutama ketika ada pembangunan masjid. Akibat dari pembangunan masjid maka banyak barang wakaf yang sudah tidak produktif lagi (usang). Penjulan barang atau harta wakaf tesebut dilakukan atas kemaslahatan dengan harapan harta yang sudah tidak produktif lagi bisa kembali dirasakan manfaatnya. Hal ini tentu sangat bertentangan dengan hukum positif dan hukum islam yang menjadi pedoman masyarakat di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pendapat para mujtahid mengenai penjulan barang wakaf yang tidak produktif dan mengetahui bagaimana penjulan harta wakaf yang sudah tidak produktif (usang) ditinjau dari Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Wakaf. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode pendekatan non-doktrinal serta menggunakan data primer dan data sekunder sebagai data pendukung yang akan di analisis secara kualitatif dan hasil datanya akan menjadi data utama. Hasil Penelitian ini mayoritas ulama hanafiyah, malikiyah, hanabilah memperbolehkan menjual atau mengganti barang wakaf akan tetapi ada beberapa syarat yang harus dilalui, berbeda dengan ulama syafiiyyah yang tidak memperbolehkan melakukan penjulan barang wakaf. Sedangkan Penjualan barang wakaf yang sudah tidak produktif (usang) menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf yakni tidak di diperbolehkan, akan tetapi ada pengecualian dimana nadzir boleh menukar barang atau benda wakaf dengan izin tertulis dari menteri dan atas persetujuan Badan Wakaf Indonesia. Nilai tukar yang dimasud sekurang-kurangnya harus sama dengan harta benda wakaf yang semula. Undang-Undang 41 Tahun 2004 tentang Wakaf sudah sesuai dengan teori hukum menurut gustav yaitu tentang tiga teori tujuan hukum yakni, keadilan, kemanfaatan, kepastian hukum.

Item Type: Skripsi/ Thesis (Master)
Dosen Pembimbing: DOSEN PEMBIMBING 1 :Dr.Suparnyo,SH.,MS
Kata Kunci: Wakaf, Nadzir, Masjid.
Subjects: Hukum
Hukum > Hukum (umum). Hukum secara umum. Yurisprudensi
Hukum > Hukum (umum). Hukum secara umum. Yurisprudensi > Perundang-undangan tentang industri, perdagangan, dan bisnis. Hukum ketenagakerjaan
Program Studi: Fakultas Hukum > Magister Ilmu Hukum (S2)
Depositing User: Mr Firman Al Mubaroq
Date Deposited: 20 Jul 2023 20:22
Last Modified: 24 Aug 2023 19:13
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/18737

Actions (login required)

View Item View Item