Peningkatan Ketrampilan Membaca Pemahaman Melalui Cooperative Learning Model :STAD [Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar 03 Demaan Kabupaten Kudus]

-, Murtono and Kadarsih, Sri (2010) Peningkatan Ketrampilan Membaca Pemahaman Melalui Cooperative Learning Model :STAD [Penelitian Tindakan Kelas di Sekolah Dasar 03 Demaan Kabupaten Kudus]. [Experiment] (Unpublished)

[thumbnail of Hal. Judul]
Preview
PDF (Hal. Judul)
Hal._Judul.pdf - Submitted Version

Download (107kB)
[thumbnail of Bab I] PDF (Bab I)
BAB__I.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (42kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab II] PDF (Bab II)
BAB__II.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (76kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab III] PDF (Bab III)
BAB__III.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (122kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab IV] PDF (Bab IV)
BAB_IV.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (32kB) | Request a copy
[thumbnail of Bab V]
Preview
PDF (Bab V)
BAB_V.pdf - Submitted Version

Download (14kB)
[thumbnail of Daftar Pustaka]
Preview
PDF (Daftar Pustaka)
DAFTAR__PUSTAKA.pdf - Submitted Version

Download (155kB)
[thumbnail of Lampiran] PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf - Submitted Version
Restricted to Registered users only

Download (409kB) | Request a copy

Abstrak

Sebelum dilakukan penelitian tindakan kelas, kondisi pembelajaran keterampilan membaca pemahaman siswa kelas 5 SD 03 Demaan Kudus dirasa kurang memadai. Hal ini disebabkan beberapa faktor, yaitu : model pembelajaran yang masih tradisional sehingga proses belajar mengajar sangat membosankan dan kurang efektif, mayoritas siswa kurang memiliki motivasi belajar dan kurang menyukai pelajaran membaca, teknik pembelajaran langsung pada evaluasi dengan sistem siswa langsung diberi tugas untuk membaca sehingga tidak ada pembelajaran yang menyenangkan, siswa secara umum pasif dalam pembelajaran, dan prestasi belajar keterampilan membaca kurang memuaskan. Berpijak dari kondisi inilah selanjutnya dilakukan penelitian tindakan kelas. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Apakah terdapat peningkatan keterampilan membaca pemahaman bahasa Indonesia dengan diterapkannya cooperative learning model jenis: STAD? (2) Bagaimanakah tanggapan siswa tentang penerapan cooperative learning model jenis: STAD untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Indonesia? Tujuan yang dicapai (1) Seberapa besar peningkatan keterampilan membaca pemahanamn bahasa Indonesia dengan diterapkannya cooperative learning model jenis: STAD (2) Bagaimana tanggapan siswa tentang penerapan cooperative learning model jenis: STAD untuk meningkatkan keterampilan membaca pemahaman bahasa Indonesia. Adapun manfaat secara langsung penelitian ini adalah meningkatkan secara signifikan keterampilan membaca bahasa Indonesia melalui cooperative learning model: STAD bagi siswa SD 03 Demaan Kudus. Keterampilan membaca pemahaman adalah keterampilan membaca pemahaman siswa terhadap bacaan ditinjau dari aspek pengenalan kata, pemahaman lateral, pemahaman interpretatif, pemahaman kritis, dan pemahaman kreatif. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas 5 SD 03 Demaan Kabupaten Kudus yang berlokasi di Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus tahun pelajaran 2009/2010. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilaksanakan secara berdaur ulang. Apabila tindakan I (siklus I) sudah bisa atau belum mencapai tujuan yang diinginkan maka langsung dapat ditarik kesimpulan dan disusun refleksi, untuk dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Dari refleksi tersebut dilakukan tindakan selanjutnya (Siklus 2). Demikian berlanjut pada siklus berikut sampai tindakan dirasa memenui tujuan yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan dengan tahapan-tahapan berikut ini. Pada siklus I dilakukan pembelajaran dengan model STAD, namun berdasarkan observasi dan tes akhir siklus 1, hasil yang diperoleh masih belum memuaskan baik kognitif ataupun afektif. Kebelumberhasilan itu tecermin dalam nilai: pengenalan kata = 6.41, pemahaman lateral = 7.30, pemahaman interpretatif = 7.37, pemahaman kritis = 6.60, dan pemahaman kreatif = 6.50. Secara rata-rata (6.84) nilai ini masih di bawah KKM = 7.50. Hal ini disebabkan kurang optimalnya penerapan model STAD yang disebabkan guru dan murid, belum memahami secara mendalam model pembelajaran jenis ini. Oleh karena itu, dilanjutkan dengan siklus II. Pada siklus II inilah hasil pembelajaran dirasa sangat memuaskan, baik dalam ranah kognitif maupun dalam ranah afektif. Ini tecermin dari nilai kognitif dan kondisi afektif siswa berikut : pengenalan kata = 8.60, pemahaman lateral = 8.40, pemahaman interpretatif = 8.10, pemahaman kritis = 7.80, dan pemahaman kreatif = 7.90. Secara rata-rata (8.16) nilai ini di atas KKM = 7.50. Hal ini disebabkan guru dan siswa sudah dapat menerapkan model pembelajaran dengan baik. Bahkan suasana pembelajaran menunjukkan hampir semua siswa serius belajar, penuh kreatif, dan memiliki motivasi tinggi.

Item Type: Experiment
Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, PTK
Subjects: Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan
Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan > Pendidikan dasar
Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan > Membaca (Umum)
Program Studi: Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Depositing User: Users 2 not found.
Date Deposited: 17 Mar 2012 09:37
Last Modified: 17 Mar 2012 09:37
URI: http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/208

Actions (login required)

View Item View Item