Syahadah, Nurus (2024) Perbandingan antara kuh perdata dan hukum islam tentang sistem levering dan obligatoir dalam perjanjian jual beli barang bergerak. Sarjana thesis, UNIVERSITAS MURIA KUDUS.
Preview |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
Preview |
Text (Bab 1)
Bab 1 TA.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
![]() |
Text (Bab 2)
Bab 2 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 3)
Bab 3 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 4)
Bab 4 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 5)
Bab 5 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
Preview |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka TA.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
Abstrak
Skripsi dengan judul “Perbandingan Sistem Levering dan Obligatoir antara KUH Perdata dan Hukum Islam dalam Perjanjian Jual Beli Barang Bergerak”, secara umum bertujuan: 1) mengetahui dan memaparkan sistem obligatoir dan levering (penyerahan) dalam transaksi jual beli barang bergerak menurut KUH Perdata dan dilihat dari aspek perbandingannya; 2) menguraikan perbedaan, persamaan, kekurangan dan kelebihannya dalam perspektif KUH Perdata dan hukum Islam relevansinya dengan sistem obligatoir dan levering dalam perjanjian jual beli barang bergerak. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Data pada penelitian ini menggunakan data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tersier. Metode analisis data menggunakan deskriptif analitis. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Perbandingan hukum Islam dengan KUH Perdata yang membedakan antara perjanjian yang sifatnya obligatoir dengan yang levering yaitu: dalam hukum Islam, semua perjanjian jual beli barang tidak dibedakan dalam transaksi jual beli yang sifatnya obligatoir dengan yang levering. Dalam KUH perdata dibedakan secara tegas. 2) persamaan, perbedaan, kelebihan, dan kekurangannya dalam KUH Perdata dan hukum Islam terkait dengan sistem obligatoir dan levering dalam jual beli barang bergerak, yaitu: Persamaan: dalam KUH Perdata dan hukum Islam, perjanjian jual beli harus ada transparansi (Pasal 1458 KUH Perdata dan Pasal 76 KHES). Perbedaan: KUH Perdata menganut asas obligatoir (Pasal 1459 KUH Perdata), hukum islam tidak menganut asas obligatoir (Pasal 76 KHES). Kelebihan: dalam masalah levering, KUH Perdata lebih simpel dan praktis (Pasal 1458 KUH Perdata). Kelebihan hukum Islam, karena ketatnya prosedur syarat sahnya jual beli, maka hukum Islam lebih bersifat hati-hati dibandingkan dengan KUH Perdata (Pasal 76 KHES). Kekurangan: KUH Perdata cenderung melihat aspek jual beli dari sudut kepentingan kelancaran lalu lintas bisnis semata (Pasal 1458 KUH Perdata). Hukum Islam cenderung melihat aspek jual beli dari sudut halal dan haram, kurang memperhatikan kepentingan kelancaran lalu lintas di masa modern ini (Pasal 63 KHES).
Item Type: | Skripsi/ Thesis (Sarjana) |
---|---|
Dosen Pembimbing: | Dosen Pembimbing: 1. Dr. Suparnyo, S.H., M.S. Dosen Pembimbing: 2. Dwinyana Achmad Hartato, S.H., S.H.I, M.H |
Kata Kunci: | Levering, Obligatoir, Jual Beli, Barang Bergerak |
Subjects: | Hukum > Hukum (umum). Hukum secara umum. Yurisprudensi > Hukum pidana dan prosedurnya Hukum > Hukum (umum). Hukum secara umum. Yurisprudensi |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mr Firman Al Mubaroq |
Date Deposited: | 15 Apr 2025 01:24 |
Last Modified: | 15 Apr 2025 01:50 |
URI: | http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/23188 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
