ASTUTI, LINDA (2024) Pemenuhan hak untuk dilupakan terhadap korban deepfake pornografi melalui teknologi artificial intelligence di media sosial. Sarjana thesis, UNIVERSITAS MURIA KUDUS.
Preview |
Text (HALAMAN JUDUL)
Halaman Judul.pdf - Published Version Download (415kB) | Preview |
Preview |
Text (BAB 1)
Bab 1 TA.pdf - Published Version Download (351kB) | Preview |
Text (BAB 2)
Bab 2 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (345kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 3)
Bab 3 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (242kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 4)
Bab 4 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (601kB) | Request a copy |
|
Text (BAB 5)
Bab 5 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (159kB) | Request a copy |
|
Preview |
Text (DAFTAR PUSAKA)
Daftar Pustaka TA.pdf - Published Version Download (396kB) | Preview |
Text (SURAT PERNYATAAN)
Surat Pernyataan.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (241kB) | Request a copy |
Abstrak
Skripsi dengan judul “PEMENUHAN HAK UNTUK DILUPAKAN TERHADAP KORBAN DEEPFAKE PORNOGRAFI MELALUI TEKNOLOGI ARTIFICIAL INTELLIGENCE DI MEDIA SOSIAL”, secara umum bertujuan untuk menjelaskan arti penting pemenuhan hak untuk dilupakan terhadap korban deepfake pornografi melalui teknologi artificial intelligence di media sosial dan menjelaskan perbandingan pengaturan hak untuk dilupakan terhadap korban deepfake pornografi melalui teknologi artificial intelligence di media sosial antara Indonesia dan Uni Eropa. Metode penelitian yang digunakan adalah yuridis normatif dengan menggunakan metode pendekatan undang-undang dan metode perbandingan, yaitu dengan mengadakan perbandingan hukum antara Indonesia dan Uni Eropa. Spesifikasi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis melalui studi kepustakaan yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa hak untuk dilupakan sangat penting sebagai upaya pemulihan bagi korban deepfake pornografi untuk mendapatkan kembali kehormatan mereka. Terkait kajian perbandingan, penulis menyimpulkan bahwa pengaturan hak untuk dilupakan di Indonesia masih belum spesifik dan perlu pembaharuan hukum terkait beberapa hal agar tidak menimbulkan multitafsir dan dapat dilaksanakan dengan baik nantinya.
Item Type: | Skripsi/ Thesis (Sarjana) |
---|---|
Dosen Pembimbing: | Ibu Wiwit Ariy3. Bapak Bayu Aryanto, S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing IIani, S.H., M.Hum. selaku Dosen Pembimbing I |
Kata Kunci: | Hak untuk Dilupakan, Deepfake Pornografi, Artificial Intelligence |
Subjects: | Hukum Hukum > Hukum (umum). Hukum secara umum. Yurisprudensi |
Program Studi: | Fakultas Hukum > Ilmu Hukum (S1) |
Depositing User: | Mr Firman Al Mubaroq |
Date Deposited: | 11 Aug 2024 20:58 |
Last Modified: | 11 Aug 2024 20:58 |
URI: | http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/21989 |
Actions (login required)
View Item |