ALFARIDZI, YOGA (2024) Analisis ujaran kebencian netizen prapemilu presiden 2024 pada media sosial x (twitter) melalui linguistik forensik. Sarjana thesis, UNIVERSITAS MURIA KUDUS.
Preview |
Text (Halaman Judul)
Halaman Judul.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
Preview |
Text (Bab 1)
Bab 1 TA.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
![]() |
Text (Bab 2)
Bab 2 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 3)
Bab 3 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 4)
Bab 4 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
![]() |
Text (Bab 5)
Bab 5 TA.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download |
Preview |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka TA.pdf - Published Version Download | Baca Disini |
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) analisis makna tindak tutur lukosi, ilokusi dan perlokusi pada ujaran kebencian netizen prapemilu presiden 2024 di twitter (2) menjelaskan bentuk ujaran kebencian netizen prapemilu presiden 2024 di twitter. Penelitian ini mengungkapkan makna bahasa dan bentuk ujuran kebencian yang mengandung kosekuensi hukum pidana pencemaran nama baik diatur di Indonesia pada UUD ITE No. 11 Tahun 2008, serta Bab XVI KUHP tentang tindak pidana Penghinaan. Penelitian ini termasuk jenis linguistik forensik non-kepengarangan. Dengan ditinjau melalui teori Austin, 1962 kajian pragmatik tentang tindak tutur lukosi, ilokusi. Selain itu, juga menggunakan teori Jenita Putri, Juju Juandi 2021 yang menjelaskan 7 bentuk ujaran kebencian yaitu: (1) pencemaran nama baik, (2) penghinaan, (3) penistaan, (4) menghasut, (5) penyebaran beritan bohong, (6) memprovokasi, dan (7) perbuatan yang tidak menyenangkan. Jenis penelitian ini berupa deskripstif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa ujarannetizen prapemilu presiden 2024 pada media sosial twitter di 3 akun diantaranya (1) @aniesbaswedan, (2) @Prabowo, (3) @ganjarpranowo yang merupakan calon presiden 2024. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa Pengumpulan Data, Reduksi Data, Display Data, dan Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan. Dalam penelitian ini, penyajian hasil analisis data dilaksanakan dengan menggunakan teknik teknik informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran kebencian yang dilakukan oleh netizen mengandung berbagai tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang berbeda. Bentuk-bentuk ujaran kebencian yang paling dominan di antaranya adalah pencemaran nama baik, penghinaan, dan provokasi. Setiap bentuk ujaran kebencian ini berpotensi menimbulkan dampak hukum berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia.
Item Type: | Skripsi/ Thesis (Sarjana) |
---|---|
Dosen Pembimbing: | Dosen Pembimbing: 1.Dr. Drs. Mohammad Kanzunnudin, M.Pd, Dosen Pembimbing: 2.Muhammad Noor Ahsin S.Pd., M.Pd. |
Kata Kunci: | Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan (1) analisis makna tindak tutur lukosi, ilokusi dan perlokusi pada ujaran kebencian netizen prapemilu presiden 2024 di twitter (2) menjelaskan bentuk ujaran kebencian netizen prapemilu presiden 2024 di twitter. Penelitian ini mengungkapkan makna bahasa dan bentuk ujuran kebencian yang mengandung kosekuensi hukum pidana pencemaran nama baik diatur di Indonesia pada UUD ITE No. 11 Tahun 2008, serta Bab XVI KUHP tentang tindak pidana Penghinaan. Penelitian ini termasuk jenis linguistik forensik non-kepengarangan. Dengan ditinjau melalui teori Austin, 1962 kajian pragmatik tentang tindak tutur lukosi, ilokusi. Selain itu, juga menggunakan teori Jenita Putri, Juju Juandi 2021 yang menjelaskan 7 bentuk ujaran kebencian yaitu: (1) pencemaran nama baik, (2) penghinaan, (3) penistaan, (4) menghasut, (5) penyebaran beritan bohong, (6) memprovokasi, dan (7) perbuatan yang tidak menyenangkan. Jenis penelitian ini berupa deskripstif kualitatif. Penelitian ini menggunakan sumber data berupa ujarannetizen prapemilu presiden 2024 pada media sosial twitter di 3 akun diantaranya (1) @aniesbaswedan, (2) @Prabowo, (3) @ganjarpranowo yang merupakan calon presiden 2024. Dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa Pengumpulan Data, Reduksi Data, Display Data, dan Verifikasi dan Penegasan Kesimpulan. Dalam penelitian ini, penyajian hasil analisis data dilaksanakan dengan menggunakan teknik teknik informal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ujaran kebencian yang dilakukan oleh netizen mengandung berbagai tindak tutur lokusi, ilokusi, dan perlokusi yang berbeda. Bentuk-bentuk ujaran kebencian yang paling dominan di antaranya adalah pencemaran nama baik, penghinaan, dan provokasi. Setiap bentuk ujaran kebencian ini berpotensi menimbulkan dampak hukum berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia. |
Subjects: | Ilmu-ilmu Sosial > Ilmu-ilmu Sosial (Umum) Bahasa dan sastra > Sastra (Umum) |
Program Studi: | DDC > Pendidikan Bahasa & Sastra indonesia Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa & Sastra indonesia |
Depositing User: | Mr Firman Al Mubaroq |
Date Deposited: | 07 Feb 2025 20:45 |
Last Modified: | 07 Feb 2025 20:45 |
URI: | http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/22827 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
