Anggraeni , Susi (2016) Penerapan Konseling Behavioristik Dengan Teknik Reinforcement Positive Untuk Mengatasi Inkonsistensi Siswi Dalam Berjilbab Di Sma Pgri 3 Tayu Tahun Pelajaran 2015/2016. Update Test thesis, Universitas Muria Kudus.
Preview |
PDF (Hal Judul)
HAL._JUDUL.pdf - Accepted Version Download (1MB) |
PDF (Bab 1)
BAB_I.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (170kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab 2)
BAB_II.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (244kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab 3)
BAB_III.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
PDF (Bab 4)
BAB_IV.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (1MB) | Request a copy |
|
PDF (Bab 5)
BAB_V.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (106kB) | Request a copy |
|
PDF (Bab 6)
BAB_VI.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (119kB) | Request a copy |
|
Preview |
PDF (Daftar Pustaka)
Daftar_Pustaka.pdf - Accepted Version Download (153kB) |
PDF (Lampiran)
LAMPIRAN.pdf - Accepted Version Restricted to Registered users only Download (6MB) | Request a copy |
Abstrak
Tujuan Penelitian ini adalah: 1. Mendeskripsikan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi inkonsistensi siswi dalam berjilbab di SMA PGRI 3 Tayu tahun ajaran 2015/2016. 2. Mengetahui cara mengatasi inkonsistensi siswi dalam berjilbab melalui konseling behavioristik di SMA PGRI 3 Tayu tahun ajaran 2015/2016. konsisten berarti tetap (tidak berubah–ubah), taat asas, tetap, sesuai dengan perbuatan hendaknya dengan ucapan.Jilbab adalah pakaian longgar yang terdiri dari atas baju yang panjang dan kerudung yang menutup badan, kecuali muka dan telapak tangan. Inkonsistensi dalam memakai jilbab dapat berdampak negative bagi konseli, karena permasalahan tersebut dapat berdampak buruk mengenai persepsi negatif orang terhadap konseli. Konseling behavioristik dengan teknik reinforcement positive adalah suatu layanan dimana pendekatan ini bertujuan untuk mengubah perilaku yang salah dalam penyesuaian dengan cara-cara memperkuat perilaku yang diharapkan, dan meniadakan perilaku yang tidak diharapkan serta membantu menemukan cara-cara berperilaku yang tepat. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dengan jenis kualitatif. Subyek yang diteliti adalah siswi kelas X sebanyak 3 siswi yang mengalami masalah inkonsistensi dalam memakai jilbab di sekolah. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi, dan home visit. Analisis data yang digunakan adalah data kualitatif. Berdasarkan hasil pembahasan dan analisis penelitian dapat disimpulkan penyebab ketiga konseli dalam penelitian ini mempunyai inti pokok permasalahan yang berbeda-beda. 1. Konseli berinisial LRF mengalami inkonsistensi dalam berjilbab, yaitu seperti tidak konsisten dalam memakai jilbab, tidak menggunakan jilbab sesuai syariat Islam, tidak memahami makna jilbab. 2. Konseli berinisial RA mengalami inkonsistensi dalam berjilbab, yaitu menggunakan jilbab tidak sesuai dengan aturan sekolah, sering melanggar tata tertib sekolah, tidak memahami makna dalam berjilbab. 3. Konseli berinisial SP mengalami inkonsistensi dalam berjilbab, yaitu tidak konsisten dalam memakai jilbab, menggunakan jilbab tidak sesuai dengan aturan sekolah, sering melanggar tata tertib sekolah, tidak memahami makna dalam berjilbab. Dari hasil penelitian ini, peneliti dapat menyimpulkan bahwa permasalahan inkonsistensi dalam memakai jilbab yang dialami LRF, RA, dan SP adalah karena mereka: kurangnya kesadaran dari dalam diri untuk menggunakan jilbab secara konsisten yang mengakibatkan LRF, RA, dan SP merasa kurang percaya diri dalam memakai jilbab akhirnya LRF, RA, dan SP mengalami inkonsistensi dalam memakai jilbab karena mereka tidak bisa melewati masalah atau tantangan hidup mereka secara baik dan akibatnya berpengaruh pada kehidupan pribadi dan sosial mereka. Dari permasalahan tersebut peneliti menggunakan pendekatan behavioristik untuk mengatasi inkonsistensi dalam memakai jilbabdi sekolah. Berdasarkan penemuan di lapangan peneliti dapat memberikan saran kepada: 1. Kepala sekolah: semakin intens dalam memperhatikan peran guru BK untuk membimbing siswi dalam menyelesaikan masalah siswi. 2. Guru BK: harus selalu memperhatikan perkembangan siswi khususnya bagi siswi yang sedang memiliki masalah harus segera ditangani dan diberi perhatian khusus. 3. Wali kelas: Wali kelas harus selalu memperhatikan atau memberi teguran terhadap sikap/tingkah laku siswinya yang kurang baik. 4. Siswa: Siswidapat memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk melakukan bimbingan dengan guru BK di sekolah. 5. Orang tua: lebih memperhatikan sikap anaknya ketika di rumah, dan lebih memantau perkembangan anak saat di rumah. 6. Peneliti: dapat lebih bisa melatih kesabaran dalam pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling untuk menyelesaikan permasalahan siswi.
Item Type: | Skripsi/ Thesis (Update Test) |
---|---|
Dosen Pembimbing: | Pemibmbing: Drs. Susilo Rahardjo, M.Pd., Kons |
Kata Kunci: | Inkonsistensi siswi dalam berjilbab. Konseling Behavioristik dengan Teknik Reinforcement Positive. |
Subjects: | Pendidikan > Teori dan praktek pendidikan |
Program Studi: | Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan > Bimbingan & Konseling |
Depositing User: | pustakawan umk |
Date Deposited: | 30 Nov 2016 03:52 |
Last Modified: | 30 Nov 2016 03:52 |
URI: | http://eprints.umk.ac.id/id/eprint/6603 |
Actions (login required)
View Item |